Friday, November 2, 2007

Kado Lebaran

Lebaran kali ini special. Alhamdulillah bisa ngumpul lengkap dgn keluarga. Ada my parents and my sisters dan keponakan2 yang lucu abis. My sisters masing2 sudah punya punya satu anak but masing2 lagi hamil anak kedua. Kakakku yang kedua lagi hamil tujuh bulan. Aku dan keponakanku seneng mainin dede’ diperut kakakku. Lucu banget…Kalau ditepuk, dede’ di perut bales menendang. Kalau nepuknya keras, dia juga menendang dengan keras. Tapi kasian kakakku. Kalo kutepuk keras-keras, kadang gak tega juga ^_^. Ntar perutnya malah sakit. Tapi, kalo dipikir, tepukanku di perut kakakku gak sekeras tepukan keponakanku yang masih 3,5 tahun. Dia nepuknya keras, ditimpuk juga. Yah, kalo gitu mah, dede’ di perut bisa stress. Belum lahir aja udah dikerjain sama kakaknya, apalagi kalo udah lahir…

Minyak Atsiri di Zoom...

Minyak dalam kehidupan sehari-hari sering kita jumpai beraneka ragam. Minyak yang beraneka ragam tersebut antara satu sama lain berbeda sifat sifat fisika dan kimianya sehingga dapat dikelompokkan dalam beberapa jenis. Minyak-minyak yang ada di alam dapat dikelompokkan menjadi minyak atsiri, minyak nabati/hewani dan minyak bumi. Dari struktur kimianya saja ketiga jenis ini memiliki perbedaan yang begitu nyata. Minyak atsiri yang berasal dari tumbuhan aromatik tersusun atas senyawa-senyawa terpena, sedangkan minyak nabati/hewani tersusun atas senyawa ester/trigliserida, sementara minyak bumi tersusun atas senyawa alkana rantai sedang/panjang.
Sebenernya, apa tho guna minyak atsiri? Minyak atsiri dapat digunakan sebagai bahan pewangi, penyedap, masakan, pengharum pada masakan, sabun, pasta gigi dan obat-obatan. Minyak atsiri bisa diartikan sebagai senyawa berujud cair yang diperoleh dari bagian tanaman seperti akar, batang, kulit, daun, bunga maupun buah/biji dengan distilasi uap. Minyak atsiri banyak jenisnya, di antaranya :
1. Minyak cengkeh, komponen utamanya : Eugenol
2. Minyak lawang, komponen utamanya : Eugenol dan safrol
3. Minyak terpentin, komponen utamanya : a-pinen
4. Minyak cendana, komponen utamanya : Santalol
5. Minyak kayu putih, komponen utamanya : Sineol
6. Minyak kenanga, komponen utamanya : (ester)
7. Minyak kayu manis, komponen utamanya : Sinamil aldehid
8. Minyak sereh, komponen utamanya : Sitronelal, sitronelol, geraniol
9. Minyak nilam, komponen utamanya : Patchouli alcohol
10. Minyak permen/peppermint, komponen utamanya : Mentol
11. Minyak akar wangi, komponen utamanya : Vetiverol
12. Minyak adas (minyak telon), komponen utamanya : Anetol, estragol, fenson
13. MInyak gondopuro, komponen utamanya : Metil salisilat

Thursday, November 1, 2007

Aromatherapy (I)

Aromaterapi merupakan sebuah terapi yang menggunakan minyak atsiri (essential oil) atau sari minyak murni untuk membantu memperbaiki atau menjaga kesehatan, membangkitkan semangat, menyegarkan serta menangkan jiwa dan raga. Minyak atsiri merupakan minyak yang mudah menguap/volatil. Aromanya memiliki pengaruh luar biasa terhadap manusia, baik secara psikologis maupun fisik. Minyak atsiri yang digunakan merupakan cairan hasil sulingan dari berbagai jenis bunga, akar, pohon, biji, getah, daun, dan rempah-rempah yang memiliki khasiat untuk mengobati. Proses penyulingan yang paling populer dewasa ini ialah dengan menggunakan uap. Proses penyulingan dimulai dengan menempatkan bagian tanaman yang mengandung minyak dalam tong yang terbuat dari stainless steel kemudian dipanaskan. Uap yang ada menimbulkan tekanan pada tanaman tersebut sehingga mengeluarkan minyak atsiri dari sel-selnya. Setelah didinginkan, cairan ini secara alami terpisahkan dari air. Residu air yang tertinggal biasanya digunakan untuk kebutuhan kosmetik yang dikenal dengan sebutan ”floral water” atau ”air bunga”.

Minyak atsiri memiliki konsentrasi/kepekatan yang sangat tinggi. Hindarilah membalur minyak atsiri langsung pada kulit tubuh tanpa mencampurnya lebih dulu dengan minyak dasar, karena konsentrasinya terlalu tinggi untuk digunakan langsung pada kulit. Untuk terapi pijat, minyak atsiri harus dicampur dengan minyak dasar yang disebut sebagai ”carrier oil” atau dikenal juga sebagai ”base oil”. Carrier oil ini tersedia di toko dengan label ”carrier oil”. Jenis carrier oil yang sering digunakan adalah minyak zaitun (oive oil), minyak biji anggur (grape seed oil), almond, minyak bunga matahari, dan minyak alpukat.

Cara terbaik dalam memilih minyak atsiri ialah dengan memilih aroma yang paling Anda sukai. Minyak atsiri terbagi dalam tiga kategori, yaitu: base note, middle note, dan top note. Kategori base note memiliki aroma yang keharumannya bisa bertahan hingga 1 minggu, middle note sekitar 2-3 hari sedangkan top note hanya bertahan selama 24 jam. Saat anda memilih, pastikan Anda membeli minyak atsiri yang 100% murni, tanpa tambahan pewangi. Pada setiap botol minyak atsiri akan tertera ” pure essential oil” bukan ”fragranced oil” atau ”perfumed oil”.
Cara terbaik menggunakan minyak atsiri dalam aromaterapi adalah dengan menghirup uapnya atau dengan pijat. Daya cium kita berhubungan langsung dengan emosi, sehingga saat dihirup, tubuh memberikan reaksi psikologis. Sedangkan jika dioleskan pada tubuh, minyak atsiri akan langsung diserap kulit lalu berproses dan menimbulkan berbagai efek. Untuk pijat, minyak atsiri harus dikombinasikan dengan ”carrier oil” dahulu. Menghirup dapat dilakukan dengan menggunakan anglo pemanas/oil burner/vaporiser. Caranya adalah sebagai berikut: nyalakan lilin yang berada di bawah mangkuk dengan air, diamkan hingga panas. Setelah itu, tuangkan 8 tetes dari tiga pilihan kombinasi minyak atsiri ke dalam mangkuk yang berisi air panas tadi. Cara lain bisa dilakukan dengan berendam, kompres, semprot, dan membalurkan minyak atsiri yang dicampur dengan carrier oil ke tubuh.

Minyak atsiri dapat digunakan 8 tetes untuk terapi mandi atau dengan anglo pemanas untuk menghirup uapnya. Sedangkan untuk terapi pijat, gunakan hitungan rasio 2:1. Biasanya untuk satu kali pemakaian dibutuhkan kira-kira 15 hingga 20 mililiter carrier oil dicampur dengan 7 hingga 10 tetes minyak atsiri.

Untuk wanita yang sedang hamil, tidak semua minyak atsiri dapat digunakan untuk aromaterapi. Hanya beberapa minyak atsiri tertentu yang diperbolehkan untuk wanita yang sedang hamil. Bagi yang memiliki penyakit asma, aromaterapi sebaiknya tidak dilakukan dengan cara menghirup uap minyak atsiri. Lebih jauh mengenai minyak dasar (carrier oil), resep, dan karakteristik minyak atsiri (essential oil), dapat disimak pada artikel dengan topik yang sama di edisi mendatang.

disarikan dari buku Aromaterapi karya Aini S. Hutasoit