Tuesday, March 18, 2008

Education for children


Actually, saya rada prihatin dengan pendidikan terhadap anak-anak akhir-akhir ini. Anak-anak seringkali dipaksa duduk diam dengan tangan terlipat di meja saat proses belajar mengajar. Tidak peduli, anak itu lagi capek, lagi BeTe, bosan, lapar, haus.....pokoknya, sebelum bel harus duduk mendengarkan guru menerangkan. Menurutku, itu bisa jadi tidak efektif. I think, guru mesti kreatif mencari cara agar sebelum mulai materi, anak-anak dibawa ke suasana ceria dan membahagiakan dulu dan kemudian menceritakan alasan mengapa kita harus belajar tentang materi yang akan dipelajari. Sepertinya, pengertian dan rasa empati dari guru perlu terus diasah agar anak-anak mau dengan senang hati ikut aktif dalam proses belajar mengajar.

Adalah sebuah ide yang bagus kalau anak-anak murid itu diperbolehkan minum air putih ketika proses belajar mengajar berlangsung. Dalam sebuah buku berjudul Genius Learning Strategy karya Adi W. Gunawan tertulis bahwa air berguna untuk menjaga kesehatan otak karena otak terdiri dari 72-78% cairan, dan dibutuhkan untuk transmisi sinyal neuron dalam otak. Bila kita kekurangan air (cairan), kecepatan transmisi dan efisiensinya juga akan menurun. Di sisi lain, jumlah air yang cukup dalam tubuh akan membantu paru-paru kita dalam proses mentransfer oksigen ke dalam aliran darah.

Proses pendidikan anak hendaknya tidak dibebankan seluruhnya pada guru di sekolah. Justru orangtualah yang punya tanggung jawab sepenuhnya dalam hal pendidikan anak. Anak adalah anugerah luar biasa dari Allah SWT untuk disyukuri dan dijaga sebaik-baiknya untuk aset masa depan sebagai Agent of Change, Iron Stock dan Voicer the Truth. Anak kecil adalah seorang peniru yang handal. Jika orangtuanya berakhlak baik, rajin shalat dan tilawah, anaknya yang masih kecil juga cenderung perilaku baik orangtuanya tersebut. Yah, ibarat mesin fotokopi

Kalau sering dibiarkan menonton acara-acara TV yang penuh dengan unsur kekerasan dan memuat perkataan yang jorok, maka anak tak pelak juga akan menirunya. Dengan demikian, anak cenderung jadi keras kepala, suka berkata jorok dan makin sulit diajak untuk menjadi anak yang shalih. Lain halnya jika sejak kecil sudah sering diajarkan disiplin shalat, tilawah, berucap kata-kata yang baik.

Rasulullah SAW mengajarkan pada kita bahwa dalam mendidik anak, kita sangat perlu menunjukkan cinta dan kasih sayang pada anak. Dalam kisahnya, Rasulullah SAW adalah orang yang sangat mencintai anak-anak. Dari Abu Qatadah Al Anshari, ia berkata, ”Aku melihat Nabi Sallallaahu ’Alaihi wa Sallam shalat dengan menjadi imam, sementara Umamah binti Abil ’Ash, puteri Zainab binti Rasulullah berada di pundak beliau. Ketika beliau ruku’, Umamah diletakkannya, dan ketika beliau bangun dari sujud, Umamah beliau gendong kembali.” (HR Al Bukhari dan Muslim).

Ummu Qais binti Mihshan berkata, ”Suatu hari aku datang menemui Rasulullah SAW dengan membawa seorang bayi yang belum makan kecuali air susu ibunya. Beliau menggendong bayi itu, dan bayi itu kencing di tubuh beliau. Maka aku pun merenggut bayi itu dari beliau. Ternyata beliau bersabda, “Kencing ini dapat hilang hanya dengan mengguyurkan air padanya. Tetapi betapa sulitnya menghilangkan renggutanmu yang kasar itu dari benaknya.” Beliau lalu meminta diambilkan air dan memercikkan sendiri ke tubuh beliau yang terkena air kencing.” (HR Al Bukhari dan Muslim)
Dalam kisahnya, Rasulullah mengajarkan pada kita untuk sering mencium dan memeluk anak untuk menunjukkan kehangatan cinta pada mereka.

Bila anak sering dikritik, ia belajar mengumpat
Bila anak sering dikasari, ia belajar berkelahi
Bila anak sering diejek, ia belajar menjadi pemalu
Bila anak sering dipermalukan, ia belajar merasa bersalah
Bila anak sering dimaklumi, ia belajar menjadi sabar
Bila anak sering disemangati, ia belajar menghargai
Bila anak mendapatkan haknya, ia belajar bertindak adil
Bila anak merasa aman, ia belajar percaya
Biala anak mendapat pengakuan, ia belajar menghargai dirinya
Bila abak diterima dan diakrabi, ia akan menemukan cinta
(Dorothy Law Nolte: Children Learn what They Live)

GULA Picu Kerusakan Sel dan Penuaan


Makanan yang sehari-hari dimakan dapat mempengaruhi proses penuaan. Makanan yang kita makan dapat memberi bahan bakar bagi tubuh dan mempertahankan kerja sistem tubuh yang kompleks. Makanan secara langsung dapat mempengaruhi kondisi fisik dan mental, jumlah kerutan di wajah, kondisi keseluruhan otot dan tubuh, kondisi organ-organ dalam tubuh, kemampuan otak dan daya ingat, serta kondisi mental dan emosi. Nutrisi dibutuhkan tubuh dan otak untuk memperlambat penuaan. Tubuh membutuhkan suplai protein kualitas tinggi dan lemak yang baik. Makanan yang banyak mengndung gula dan kerbohidrat seperti nasi, pasta, dan kentang berpotensi menyebabkan peradangan.

Kurangnya pengonsumsian protein kualitas tinggi dapat menyebabkan kerusakan sel, dan tubuh pun tidak mampu memperbaikinya. Kerusakan ini sebetulnya tidak perlu terjadi dan dapat diperbaiki. Konsumsi gula dan karbohidrat berlebihan menyebabkan kandungan gula dalam darah meningkat sehingga terjadi sejumlah reaksi kimia yang mengakibatkan peradangan. Awalnya gula darah akan bereaksi dengan mineral dalam tubuh, seperti zat besi dan tembaga sehingga menghasilkan radikal bebas yang kemudian akan menyerang selaput lemak sel. Akibatnya, timbul aliran zat kimiawi penyebab peradangan sehingga menimbulkan kerusakan yang lebih parah dan mempercepat penuaan.

Peradangan sama dengan penuaan. Peradanganlah yang menyebabkan timbulnya kerutan, mudah lupa, mudah tersinggung dan stress dan menurunnya kesehatan. Gula darah yang meningkat akan menghasilkan radikal bebas yang dapat mengoksidasi lemak. Lemak yang teroksidasi ini tidak baik bagi tubuh. Kolesterol juga dapat teroksidasi. Kolesterol dibagi menjadi 2 yaitu LDL dan HDL. Kebanyakan orang menyebut LDL sebagai kolesterol jahat dan HDL sebagai kolesterol baik. Kolesterol LDL dapat menjadi jahat bila teroksidasi. Gula darah yang tinggi akan menyebabkan LDL teroksidasi. Kalau teroksidasi, LDL akan menimbulkan timbunan plak pada dinding pembuluh arteri. Timbunan ini dapat menyebabkan pembuluh darah tersumbat sehingga terjadilah penyakit jantung koroner. Dalam hal ini, tingginya kadar gula darah dapat memicu terjadinya penyempitan pembuluh darah dan jantung koroner.

Membanjirnya gula dalam darah dapat mengakibatkan kolagen pada kulit jadi saling silang, sehingga memicu timbulnya kerutan, kulit kendur, dan memudarnya warna kulit. Selain itu, serotonin (zat kimiawi otak yang menimbulkan perasaan senang) akan menurun drastis. Kopi dapat meningkatkan kadar insulin dan merangsang produksi hormon kortisol, yaitu hormon stress, yang menyebabkan perut menimbunan lemak dan juga menimbulkan efek toksik (racun) pada sel-sel otak.

Molekul gula dapat pula mengikatkan dirinya pada serat-serat kolagen. Ini dapat menimbulkan serangkaian reaksi kimia spontan. Reaksi ini akan berujung pada pembentukan dan akumulasi ikatan saling silang antara molekul kolagen. Saling silang yang terjadi pada kolagen ini menyebabkan hilangnya elastisitas kulit. Secara normal, untaian kolagen yang sehat akan saling terentang di atas satu sama lain sehingga kulit akan tetap elastis dan tidak ada kerutan. Orang-orang yang kolagennya telah bersaling silang akibat bertahun-tahun mengonsumsi karbohidrat dan gula berlebih kulitnya tidak elastis seperti semula. Garis-garis halus akan menetap karena di situlah molekul gula terikat pada kolagen sehingga mengakibatkan serat-serat kolagen menjadi kaku. Ikatan antara gula dan kolagen aakan menghasilkan sejumlah besar radikal bebas yang akan mengarah ke timbulnya peradangan yang lebih banyak lagi.

Tubuh membutuhkan karbohidrat agar dapat berfungsi normal. Makanan yang bagus untuk dikonsumsi adalah yang mengandung kadar gula/karbohidrat rendah dalam wujud buah-buahan dan sayur-sayuran. Makanan tersebut mengandung vitamin, mineral dan antioksidan yang dapat memperlambat tanda-tanda penuaan dan memberikan energi esensial. Makanan ini juga mengandung air yang dapat membantu mencegah dehidrasi kulit dan tubuh. Produk kalengan perlu dihindari karena proses pemanasan dan pengolahannya merusak banyak zat gizi yang dikandung makanan. Selain itu, makanan kalengan juga mengandung garam dan gula yang jika berlebih, tidak dibutuhkan tubuh. Di antara makanan yang dapat dinikmati adalah almond, alpukat, apel, asparagus, ayam, bayam, blueberry, brokoli, buncis, kepiting, anggur, jahe, jamur, tomat, kacang-kacangan, kedelai, kembang kol, mentimun, kiwi, cerry, jeruk, kubis, ikan kod, lobak, lobster, minyak zaitun, putih telur, salmon, sayur-sayuran hijau, selada, susu rendah lemak, tahu, teh, terong, udang, yogurt dan zaitun.

Disarikan dari buku The Perricone Prescription karya Nicholas Perricone