Tuesday, April 8, 2008

Tetes-tetes Minyak Atsiri


Kala jari-jemariku menari-nari pada keyboard sebuah notebook usang, pada sebuah ruangan ada bau harum yang singgah di penciumanku. Hmmm....Subhanallah....It’s so incredible.....Puji syukur tak terkira hanya pantas ku tujukan pada sang pencipta bau harum ini, Allah SWT yang Maha Penyayang...Wow...it’s fantastic !!!
Tak jauh dari notebook ini, ada anglo (tungku) mungil dari tanah liat yang kunyalakan dengan lilin. Wadah di bagian atas anglo kuisi dengan air hangat yang kutuangi beberapa tetes dari tiga jenis minyak atsiri, yaitu minyak melati, minyak frangipani dan minyak anggrek. Perlahan-lahan molekul volatil minyak atsiri yang berupa senyawa terpena melayang-layang di udara. Terpena termasuk senyawa hidrokarbon tak jenuh yang turut bertanggung jawab terhadap bau wangi dari minyak atsiri. Molekul-molekul minyak atsiri itu menempel di reseptor syaraf hidung dan kemudian sinyalnya diteruskan ke otak hingga memacu dihasilkannya hormon endorpin yang memberikan efek tenang dan rileks.

Wow, Subhanallah.... persenyawaan bau harumnya begitu kuat tercium. Keharuman dan kenyamanan yang sempurna memicu semangat untuk tetap tegak di atas kursi untuk menyelesaikan tugas-tugasku yang menumpuk. Tugas, amanah dan amanah seakan begitu ringan.. Yah...karena semua ini anugerah-Nya. Ya, ini tak lain adalah kasih sayang-Nya. Allah, betapa agungnya Engkau yang telah mencipta keharuman dan keindahan yang begitu perfect ini. LUAR BIASA....

Minyak atsiri atau essential oil dapat dimanfaatkan untuk terapi/keperluan pengobatan. Pada sebuah buku tertulis,”By the sixteenth century over seventy essences were being made and used in perfumes and cosmetics. However, by the seventeenth century scientists discovered how chemical substances could be used in medicine and it was not long before they were added to and then fully replaced natural essences. One of the reason for this was that the chemical substances were more powerful and so took less time to effect a cure. Intriguingly, some people may not even realize that plants extracts form the original basis for many of today’s “modern medicine”. So, pengobatan dan perawatan tubuh tidak melulu didominasi obat kimia sintetik yang banyak efek sampingnya namun dapat pula dilakukan dengan aromaterapi.

Adalah sebuah kenikmatan ruhiyah ketika bisa mengapresiasi apapun ciptaan Allah untuk disyukuri, dimanfaatkan untuk meningkatkan produktivitas dan untuk menyuburkan benih-benih cinta pada-Nya. Tetes-tetes minyak atsiri pada aromaterapi pun juga sepatutnya diapresiasi untuk makin mendekat pada Allah yang Maha Agung.