Monday, January 21, 2008

Begitu Berharga

Mentari pagi menyapa dari balik jendela sweet room…Udara pagi yang segar kuhirup dalam-dalam. Ku bersyukur masih diberi kesehatan dan kebugaran hingga saat ini. Kusadari bahwa ku masih diizinkan Allah untuk menghirup oksigen-Nya, masih diizinkan menapaki bumi-Nya, masih diberi kesempatan menyapa dunia. Sepintas aku terpikir orang-orang yang kini tergolek lemah di sudut-sudut rumah sakit. Orang-orang itu butuh obat-obat seperti antibiotik dan alat-alat penopang hidup seperti infus, alat pernapasan buatan, alat sekresi buatan, dan seperangkat alat buatan lainnya. Kalau keadaan sudah seperti ini, sudah pasti mereka tidak bisa berjalan, bergerak bebas, terlebih lagi beraktivitas ibadah dan dakwah. Jika sebelum sakit, sudah punya tabungan amal shalih dan amal dakwah, hidup mereka pasti akan sangat begitu berharga, ya begitu bernilai. Dengan beramal shalih dan beraktivitas dakwah, hidup jadi lebih bermakna karena bisa banyak bermanfaat bagi orang lain maupun diri sendiri.

Waktu memang begitu berharga untuk dilewatkan dengan hal sia-sia. Sungguh, penyia-nyiaan waktu adalah sebuah bentuk kejahatan. Aktivitas yang melenakan seringkali membuat seseorang malas dan kehilangan semangat produktifnya. Aktivitas yang melenakan biasanya dipilih karena nafsu duniawi yang mendominasi. Mabuk…mabuk…Tak terasa, manusia jadi hanya fokus dengan aktivitas duniawi yang melenakan dan bisa menumpulkan rasa empatik dan kemanusiaan. Kebanyakan orang bilang, kalo refreshing karena jenuh bekerja, jenuh kuliah dan penelitian sebaiknya nonton ke bioskop or nonton film yang “panas”, dugem aja, nongkrong sama temen-temen, ngerumpi, habisin waktu di mall walaupun nggak belanja (kalo pas kagak punya duit), dengerin musik yang hingar bingar dan karaoke, dan segudang kesenangan duniawi lainnya.

Kira-kira terpikir nggak ya kalo itu seabrek aktivitas yang katanya sebagian orang mujarab untuk refreshing itu akan menjerumuskan mereka yang “lelah” itu ke dalam lubang masalah yang makin dalam. ASLI….Yang pasti, itu akan menjadikan mereka makin larut dan terlena dengan silaunya dunia. Hingga suatu saat….manakala orang-orang itu dicabut nikmatnya dan dicabut nyawanya, mereka belum melakukan amal shalih yang mendekatkan mereka dengan Tuhan pencipta mereka. So, yang ada... tinggal penyesalan yang teramat sangat. Yang ada...tinggal duka yang begitu perih, dikarenakan manusia itu sendiri yang mau saja tunduk, berlutut pada nafsu yang melenakan. Yah, memang seringkali manusia nggak sadar kalo ia sebenarnya sedang menjauh dari jalan ke syurga. Mereka lebih memilih jalan “terlarang” yang diliputi dengan beraneka ragam kenikmatan semu. Sayangnya kebanyakan manusia nggak sadar kalo ia lagi menapaki jalan “terlarang” yang menyebabkan dia jauh dari syurga.

Ada sebuah pepatah bijak yang mengatakan bahwa “hidup adalah perjuangan”. Aku sepakat dengan pepatah tersebut. Klo menurut aku, perjuangan yang dimaksud adalah perjuangan untuk mencapai kesuksesan dunia akhirat, mencapai keshalihan, dan perjuangan melawan hawa nafsu yang dihembuskan syetan agar manusia jauh dari-Nya. Semoga kita bisa terus berjuang mengisi waktu dengan hal-hal terbaik yang bisa kita lakukan. Karena…waktu begitu berharga untuk disia-siakan !!!

No comments: