Puji syukur bagi Allah SWT yang menganugerahkan nikmat-Nya yang gak habis-habis. Tantangan dari-Nya adalah bagian dari tarbiyah dari-Nya. Aku dihadapkan pada petualangan baru. Dan aku pikir, pasti ada petualangan baru lagi nantinya yang lebih menantang. Terkadang, ga habis pikir juga, kok bisa ya aku sampai di sini? Mimpi kali ya?
Pertama kali keterima kerja awal Juli 2008 ini, rasanya masih belum percaya kalo aku ditempatkan di lab, di perusahaan yang berada di tepi hutan dan sungai serta jauh dari hiruk pikuk perkotaan. Nuansanya begitu akrab dengan alam. Terkadang perlu outbond beberapa menit untuk mencapai pabrik. So, kalo berangkat pake sepatu bersih mengkilat, ntar pulangnya dijamin ditempeli lumpur atau gumpalan tanah.
Berangkat pukul 7 kurang, dengan bawa bekal makan dan minum. Hmm, jadi inget masa TK dulu. Kalo mo sekolah, pasti ga lupa bawa sangu. Perjalanan melewati kota Samarinda hingga desa Tanjung Batu termasuk sawah2nya, masih lengang coz matahari masih malu2 keluar. Trus, Lewat jalan berbatu-batu yang cukup mengocok perut membuatku serasa ikut lomba road race. Sampe di dermaga PLTGU Tanjung Batu, kapal "klotok" menanti aku dan temen2 buat nyebrang ke PLTU. Wow, pemandangan sungai yang fantastis dan damai.
Kalo dipikir, aku termasuk anti rokok dech coz rokok kan gudangnya racun gitu lho. Kalo racun menumpuk di paru-paru dan paru-paru jadi lengket, apa jadinya???
Pernah sesekali aku disuss dengan sesama teman perokok. Mereka berdalih bahwa merokok itu membawa kenikmatan. Mereka mengibaratkan rokok seperti boiler yang menghasilkan uap/steam yang bisa menggerakkan turbin dan menghasilkan listrik. So, menurutnya, rokok tu bermanfaat banget. Tapi, aku ga sepakat. Menurutku rokok ga bisa dianalogikan dengan boiler dech. Lagipula pabrik PLTU kan ga punya paru-paru, jantung, darah atau otak. Mesin2 pabrik kalo rusak bisa diganti, tapi kalo paru-paru dan jantung manusia rusak, ga bisa diganti.
Pulang kerja, sampe kost kira-kira jam setengah 6 atau jam 6. Pulang-pulang dah laper banget dan teler. Tapi, itu hanya sebentar aja karena dalam waktu beberapa menit saja, akan hilang. Yah, tentunya kalo udah melahap makanan dan minum. Bener juga ya, makanan itu terasa nikmat banget kalo qta lapar. Rasul juga bersabda bahwa makanlah sesudah lapar dan berhentilah sebelum kenyang. Tapi, makan pas lapar, emang nikmat banget. "Maka nikmat Tuhan Kamu yang Manakah yang kamu dustakan?"
Lagipula, sebentar lagi Ramadhan dah mau datang. Pasti ada berjuta kenikmatan yang bisa didapet kalo kita mau mencarinya.
Marhaban Ya Ramadhan...
Saturday, August 16, 2008
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment