Makanan yang sehari-hari dimakan dapat mempengaruhi proses penuaan. Makanan yang kita makan dapat memberi bahan bakar bagi tubuh dan mempertahankan kerja sistem tubuh yang kompleks. Makanan secara langsung dapat mempengaruhi kondisi fisik dan mental, jumlah kerutan di wajah, kondisi keseluruhan otot dan tubuh, kondisi organ-organ dalam tubuh, kemampuan otak dan daya ingat, serta kondisi mental dan emosi. Nutrisi dibutuhkan tubuh dan otak untuk memperlambat penuaan. Tubuh membutuhkan suplai protein kualitas tinggi dan lemak yang baik. Makanan yang banyak mengndung gula dan kerbohidrat seperti nasi, pasta, dan kentang berpotensi menyebabkan peradangan.
Kurangnya pengonsumsian protein kualitas tinggi dapat menyebabkan kerusakan sel, dan tubuh pun tidak mampu memperbaikinya. Kerusakan ini sebetulnya tidak perlu terjadi dan dapat diperbaiki. Konsumsi gula dan karbohidrat berlebihan menyebabkan kandungan gula dalam darah meningkat sehingga terjadi sejumlah reaksi kimia yang mengakibatkan peradangan. Awalnya gula darah akan bereaksi dengan mineral dalam tubuh, seperti zat besi dan tembaga sehingga menghasilkan radikal bebas yang kemudian akan menyerang selaput lemak sel. Akibatnya, timbul aliran zat kimiawi penyebab peradangan sehingga menimbulkan kerusakan yang lebih parah dan mempercepat penuaan.
Peradangan sama dengan penuaan. Peradanganlah yang menyebabkan timbulnya kerutan, mudah lupa, mudah tersinggung dan stress dan menurunnya kesehatan. Gula darah yang meningkat akan menghasilkan radikal bebas yang dapat mengoksidasi lemak. Lemak yang teroksidasi ini tidak baik bagi tubuh. Kolesterol juga dapat teroksidasi. Kolesterol dibagi menjadi 2 yaitu LDL dan HDL. Kebanyakan orang menyebut LDL sebagai kolesterol jahat dan HDL sebagai kolesterol baik. Kolesterol LDL dapat menjadi jahat bila teroksidasi. Gula darah yang tinggi akan menyebabkan LDL teroksidasi. Kalau teroksidasi, LDL akan menimbulkan timbunan plak pada dinding pembuluh arteri. Timbunan ini dapat menyebabkan pembuluh darah tersumbat sehingga terjadilah penyakit jantung koroner. Dalam hal ini, tingginya kadar gula darah dapat memicu terjadinya penyempitan pembuluh darah dan jantung koroner.
Membanjirnya gula dalam darah dapat mengakibatkan kolagen pada kulit jadi saling silang, sehingga memicu timbulnya kerutan, kulit kendur, dan memudarnya warna kulit. Selain itu, serotonin (zat kimiawi otak yang menimbulkan perasaan senang) akan menurun drastis. Kopi dapat meningkatkan kadar insulin dan merangsang produksi hormon kortisol, yaitu hormon stress, yang menyebabkan perut menimbunan lemak dan juga menimbulkan efek toksik (racun) pada sel-sel otak.
Molekul gula dapat pula mengikatkan dirinya pada serat-serat kolagen. Ini dapat menimbulkan serangkaian reaksi kimia spontan. Reaksi ini akan berujung pada pembentukan dan akumulasi ikatan saling silang antara molekul kolagen. Saling silang yang terjadi pada kolagen ini menyebabkan hilangnya elastisitas kulit. Secara normal, untaian kolagen yang sehat akan saling terentang di atas satu sama lain sehingga kulit akan tetap elastis dan tidak ada kerutan. Orang-orang yang kolagennya telah bersaling silang akibat bertahun-tahun mengonsumsi karbohidrat dan gula berlebih kulitnya tidak elastis seperti semula. Garis-garis halus akan menetap karena di situlah molekul gula terikat pada kolagen sehingga mengakibatkan serat-serat kolagen menjadi kaku. Ikatan antara gula dan kolagen aakan menghasilkan sejumlah besar radikal bebas yang akan mengarah ke timbulnya peradangan yang lebih banyak lagi.
Tubuh membutuhkan karbohidrat agar dapat berfungsi normal. Makanan yang bagus untuk dikonsumsi adalah yang mengandung kadar gula/karbohidrat rendah dalam wujud buah-buahan dan sayur-sayuran. Makanan tersebut mengandung vitamin, mineral dan antioksidan yang dapat memperlambat tanda-tanda penuaan dan memberikan energi esensial. Makanan ini juga mengandung air yang dapat membantu mencegah dehidrasi kulit dan tubuh. Produk kalengan perlu dihindari karena proses pemanasan dan pengolahannya merusak banyak zat gizi yang dikandung makanan. Selain itu, makanan kalengan juga mengandung garam dan gula yang jika berlebih, tidak dibutuhkan tubuh. Di antara makanan yang dapat dinikmati adalah almond, alpukat, apel, asparagus, ayam, bayam, blueberry, brokoli, buncis, kepiting, anggur, jahe, jamur, tomat, kacang-kacangan, kedelai, kembang kol, mentimun, kiwi, cerry, jeruk, kubis, ikan kod, lobak, lobster, minyak zaitun, putih telur, salmon, sayur-sayuran hijau, selada, susu rendah lemak, tahu, teh, terong, udang, yogurt dan zaitun.
Disarikan dari buku The Perricone Prescription karya Nicholas Perricone
No comments:
Post a Comment