Di suatu kesempatan, aku mendengarkan berita dari sebuah stasiun televisi. Isi berita itu mengisahkan seorang bapak yang sadar dari koma yang dialaminya selama sembilan belas tahun. Seorang petugas kereta api di Polandia, Jan Grzebski mengalami kecelakaan. Karena lukanya yang berat, pria berumur 46 tahun itu mengalami koma. Dokter memvonisnya hanya bertahan hidup sekitar dua atau tiga tahun setelah ia kecelakaan. Namun Allah berkehendak lain. Allah memberinya sesuatu yang luar biasa berupa anugerah untuk hidup seutuhnya setelah sekian lama koma. Bapak yang koma akibat kecelakaan pada tahun 1988 itu kini sadar dan pulih kembali.
Grzebski ingat bahwa sebelum kecelakaan, Polandia masih dikuasai pemerintah komunis. Kini, Polandia dikuasai pemerintah demokratis. Ia juga terbayang, warga Polandia antre untuk mendapatkan barang-barang. Sekarang, masyarakat sudah bebas membeli apa pun asalkan mempunyai cukup uang. Saat kecelakaan terjadi, empat anaknya masih kecil. Setelah ia siuman, anaknya sudah dewasa dan telah memiliki anak.
Grzebski merasa beruntung sekali karena ia dikarunia istri yang sangat baik dan setia. Rupanya dibalik kepulihan Grzebski, ada sentuhan kesetiaan dari sang istri yang senantiasa sabar merawatnya betapa pun sulitnya dengan rentang waktu yang sangat lama. Tidak ada kata menyerah dalam upaya mendampingi suami yang berada dalam keadaan koma. Sang istri begitu telaten dan penuh perhatian merawat sang suami yang terbaring lemah. Dan di ujung penantian itu, sang istri bisa kembali melihat suaminya tersenyum.
Grzebski ingat bahwa sebelum kecelakaan, Polandia masih dikuasai pemerintah komunis. Kini, Polandia dikuasai pemerintah demokratis. Ia juga terbayang, warga Polandia antre untuk mendapatkan barang-barang. Sekarang, masyarakat sudah bebas membeli apa pun asalkan mempunyai cukup uang. Saat kecelakaan terjadi, empat anaknya masih kecil. Setelah ia siuman, anaknya sudah dewasa dan telah memiliki anak.
Grzebski merasa beruntung sekali karena ia dikarunia istri yang sangat baik dan setia. Rupanya dibalik kepulihan Grzebski, ada sentuhan kesetiaan dari sang istri yang senantiasa sabar merawatnya betapa pun sulitnya dengan rentang waktu yang sangat lama. Tidak ada kata menyerah dalam upaya mendampingi suami yang berada dalam keadaan koma. Sang istri begitu telaten dan penuh perhatian merawat sang suami yang terbaring lemah. Dan di ujung penantian itu, sang istri bisa kembali melihat suaminya tersenyum.
No comments:
Post a Comment