Berbagai jenis penyakit yang merebak kini makin kompleks. Mulai dari flu, batuk, hipertensi, maag, hingga sakit jantung, stroke dan kanker. “Tidaklah diturunkan penyakit melainkan diturunkan pula obatnya”, begitu sabda Rasul. Berusaha untuk menjemput rizqi-Nya yang berupa kesembuhan ketika sakit adalah suatu hal kewajiban. Manusia selalu dituntut untuk berusaha berobat dikala mendapati dirinya menderita suatu penyakit. Entah nanti akan sembuh atau tidak itu merupakan ketentuan-Nya.
Kini banyak orang yang beralih dari pemakaian obat-obatan kimiawi ke obat-obatan herbal. Ini disebabkan banyaknya obat yang digunakan dalam jangka panjang namun belum juga memberi efek yang cukup baik justru memberikan efek samping yang berakibat fatal bagi tubuh. Tak jarang orang yang berpenyakit berat merasa jenuh mengkonsumsi sekian banyak obat-obatan. Haruskah seseorang yang berpenyakit jantung atau stroke mengkonsumsi obat-obatan hingga sepuluh jenis setiap kali makan obat? Adakah solusi lain untuk bisa menghentikan atau setidaknya mengurangi ketergantungan terhadap obat-obatan kimiawi tersebut?
Indonesia kaya akan beragam spesies tumbuhan obat yang dapat digunakan sebagai penawar penyakit. Tanaman tersebut di antaranya jintan hitam, sarang semut, buah merah, mahkota dewa, kelapa, brotowali, temu kunci dan temu mangga. Alangkah sayangnya ketika tanaman obat yang melimpah ini tak termanfaatkan dan dibiarkan tumbuh liar. Padahal jika dimanfaatkan dengan benar, khasiatnya tidak kalah dengan obat-obatan kimiawi dan cukup aman dikonsumsi. Sebagai contoh adalah tanaman mahkota dewa, buah merah dan sarang semut. Ketiga buah ini secara ilmiah telah diuji secara in vitro terhadap sel kanker dan diketahui bisa menghambat pertumbuhan sel kanker.
Kini banyak orang yang beralih dari pemakaian obat-obatan kimiawi ke obat-obatan herbal. Ini disebabkan banyaknya obat yang digunakan dalam jangka panjang namun belum juga memberi efek yang cukup baik justru memberikan efek samping yang berakibat fatal bagi tubuh. Tak jarang orang yang berpenyakit berat merasa jenuh mengkonsumsi sekian banyak obat-obatan. Haruskah seseorang yang berpenyakit jantung atau stroke mengkonsumsi obat-obatan hingga sepuluh jenis setiap kali makan obat? Adakah solusi lain untuk bisa menghentikan atau setidaknya mengurangi ketergantungan terhadap obat-obatan kimiawi tersebut?
Indonesia kaya akan beragam spesies tumbuhan obat yang dapat digunakan sebagai penawar penyakit. Tanaman tersebut di antaranya jintan hitam, sarang semut, buah merah, mahkota dewa, kelapa, brotowali, temu kunci dan temu mangga. Alangkah sayangnya ketika tanaman obat yang melimpah ini tak termanfaatkan dan dibiarkan tumbuh liar. Padahal jika dimanfaatkan dengan benar, khasiatnya tidak kalah dengan obat-obatan kimiawi dan cukup aman dikonsumsi. Sebagai contoh adalah tanaman mahkota dewa, buah merah dan sarang semut. Ketiga buah ini secara ilmiah telah diuji secara in vitro terhadap sel kanker dan diketahui bisa menghambat pertumbuhan sel kanker.
No comments:
Post a Comment