Thursday, December 14, 2006

Makna Sebuah Persaingan

Meraih sebuah bentuk kemenangan, keluar sebagai seorang pemenang di puncak kesuksesan adalah impian setiap orang walaupun ada juga yang kurang termotivasi untuk menang. Saling berlomba untuk jadi yang terbaik dengan mengerahkan segala kemampuan adalah suatu hal yang kerap mewarnai lembaran-lembaran hidup manusia. Kehidupan seakan tak pernah sepi dari fenomena persaingan. Siapa yang pantas jadi pribadi unggul dapat dilihat dari seberapa keras/gigih dia melewati sebuah proses usaha. Persaingan memang merupakan bagian dari hidup ini dan persaingan adalah suatu hal yang wajar.
Sebaik-baik manusia adalah yang paling bermanfaat bagi orang lain. Pribadi muslim yang unggul akan berupaya untuk berlomba-lomba melakukan hal yang terbaik untuk meraih ridho Allah. Mereka cenderung bersaing melakukan hal-hal yang bermanfaat baik bagi dirinya maupun orang lain. Suatu saat mungkin pernah kita merasa berat dimintai tolong oleh saudara kita sementara kita merasa sibuk. Kita merasa enggan dan capek, padahal ridho Allah menanti dibalik aktivitas menolong saudara kita itu. Kita jadi lupa bahwa kita dituntut untuk bersaing berfastabiqul khairat.
Tidak hanya manusia saja yang kerap mengalami proses bersaing namun makhluk Allah lainnya seperti hewan juga mengalami persaingan. Pasukan lebah dan semut berlomba-lomba untuk melaksanakan tugasnya dengan baik sesuai job description-nya sehingga mereka membentuk manajemen hidup yang tertata rapi dan memberi banyak pelajaran bagi manusia. Pun kisah hidup mereka tertuang dalam Al-Quran dalam suatu surat. Persaingan dalam dunia hewan juga terwujud dalam upaya mereka mencari makan. Ada pihak yang dikalahkan dan kemudian dimangsa dan ada pihak yang menang dan menjadi pemangsa walaupun hewan juga punya rasa kekeluargaan dan empati antar sesamanya.
Persaingan juga kerap terjadi pada makhluk Allah seperti makromolekul hormon dan antihormon. Molekul hormon dan antihormon dalam tubuh juga saling bersaing untuk berikatan dengan reseptor dalam sel tubuh. Siapa yang paling mampu dan sesuai dengan reseptor, dialah yang akan berikatan dengan reseptor pada sel sehingga terjadi proses keseimbangan dalam metabolisme tubuh. Selain itu aktivitas sel sperma dalam membuahi sel telur pun tak lepas dari suasana persaingan. Siapa yang paling unggul, dialah yang akan segera menembus dinding sel telur hingga tidak memungkinkan lagi bagi sel sperma lainnya untuk masuk, hingga terbentuklah embrio yang cukup kokoh untuk selanjutnya berkembang menjadi janin.
Akhirnya, kemenangan akan dicapai oleh siapa yang paling unggul, entah itu manusia, hewan, hormon atau antihormon, sel sperma dan yang lainnya pula. Persaingan yang diharapkan dalam dunia manusia adalah persaingan yang sehat. Tentunya sangat tidak diharapkan jika ada sebuah arogansi dan kesombongan yang muncul dari persaingan. Justru yang dituntut adalah hadirnya rasa syukur pada Sang Pencipta dan sikap optimistik untuk terus berjuang.

No comments: